Wednesday, May 28, 2008

WORK BREAKDOWN STRUCTURE

WORK BREAKDOWN STRUCTURE
Oleh
Dendik Subekti

Work Breakdown Structure atau dalam bahasa indonesia adalah struktur pembagian proyek merupakan suatu berntuk perencanaan manajemen proyek yang membagi habis distribusi pekerjaan dalam proyek. Dalam implementasinya WBS mengacu pada tiga pendekatan yaitu, pendekatan fase, peran dan capaian. Berikut ini merupakan salah satu studi kasus Work Breakdown Structure pada sebuah proyek lanskap dengan pendekatan fase

Studi Kasus:

Pada sebuah taman berbentuk segitiga samakaki dengan ukuran 25 M² dengan tema taman air gaya formal dengan elemen pelengkap adalah taman, kolam dengan air terjun atau air mancur dan patung. Maka work breakdown structure yang bisa dibuat berdasarkan pendekatan fase adalah:

1. Pendahuluan
1.1 Survey AwalKonsultasi Pendahuluan
1.1.1 Kerangka Acuan Kerja (KAK)/ Term of Refference (TOR)
1.1.2 Verifikasi Aspek Legal Formal
2. Survey dan Analisa Tapak
2.1 Survey Kondisi Eksisting Tapak
2.1.1 Topografi
2.1.2 Kontur
2.1.3 Kondisi Mikroklimat
2.1.4 Batasan Tapak
2.1.5 Sirkulasi dan Pencapaian
2.1.6 Sumber Air dan Drainase Alamiah Tapak
2.1.7 Sumber Tenaga Listrik
2.2 Feel of The Land
2.2.1 Menilai potensi
2.2.2 Merasakan Ameniti
2.2.3 Merasakan Potensi dan Kendala langsung
2.2.4 Mencari view yang potensial
2.3 Kajian Literatur/ Referensi
2.3.1 Tinjauan Sejarah Tapak
2.3.2 Tinjauan Aspek Ekologi
2.3.3 Tinjauan Aspek Sosial Budaya Pengguna
2.4 Konsultasi Hasil Survey
2.4.1 Pendekatan Kerangka Acuan Kerja dengan Kondisi Eksisting
3. Perencanaan Konseptual
3.1 Konsep Disain
3.2 Alternatif Konsep
3.2.1. Berdasarkan Efisiensi Biaya
3.2.2. Pemilihan Jenis Material
3.3. Konsultasi Disain 1
3.3.1 Pemilihan Konsep Terpilih
3.3.2 Revisi Disain
4. Perancangan Pengembangan
4.1 Preliminary Masterplan
4.2 Masterplan
4.3 Detailed Enginering design (DED)
4.4 Pemilihan jenis kualitas dan jenis material
4.4.1 Soft Material
4.4.2 Hard Material
4.5 Konsultasi Disain 2
4.6 Detail Gambar kerja
4.7 Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
5. Pelaksanaan
5.1 Perijinan
5.1.1 Pemerintah
5.1.2 Stake Holder
5.2 Proses Tender/ Penunjukan Pelaksana
5.2.1 Aanwijzing
5.2.2 Pengumpulan Berkas
5.2.3 Negosiasi Harga
5.2.4 Pengumuman Pemenang Tender
5.2.5 Surat Perjanjian Kerja (SPK)
5.3 Pekerjaan Persiapan
5.3.1 Pembersihan Lahan
5.3.2 Pemasangan Bowplank
5.3.3 Belanja Material
5.3.3.1 Patung
5.3.3.2 Material Kolam
5.3.3.2.1. Water Fountain Set
5.3.3.2.2. Material Fondasi
5.3.3.2.3. Material Dinding
5.3.3.3 Vegetasi
5.3.3.3.1 Ground Cover
5.3.3.3.2 Semak/Perdu
5.3.3.3.3 Pohon
5.3.3.4 Perlengkapan Kerja
5.4 Pekerjaan Struktur Hard Material
5.4.1 Kolam
5.4.1.1 Struktur Pondasi
5.4.1.2 Aplikasi Dinding Kolam
5.4.1.3 Pemasangan Water Fountain Set
5.4.1.4 Finishing
5.4.2 Patung
5.4.2.1 Struktur Pondasi
5.4.2.2 Pemasangan Patung
5.4.2.3 Finishing
5.5 Pekerjaan Soft Material
5.5.1 Penentuan Titik Tanam
5.5.2 Penanaman Pohon
5.5.3 Penanaman Semak/Perdu
5.5.4 Penanaman Ground Cover
5.6 Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST 1)
6. Perawatan
6.1 Masa Garansi
6.1.1 Penyiraman Vegetasi Secara Berkala
6.1.2 Pembersihan dan Perawatan Hard Material Secara Berkala
6.2 Berita Acara Serah Terima Pekerjaan (BAST 2)
6.3 Perawatan Mandiri
6.3.1 Penyiraman Vegetasi Secara Berkala
6.3.2 Pembersihan dan Perawatan Hard Material Secara Berkala

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home